Waspada, Ini Dampak Perubahan Kebijakan Regulasi Terhadap Yield Farming!


Bitcoin
Bitcoin

CariUang - Bagi orang yang hobi investasi tentu dampak perubahan kebijakan regulasi terhadap Yield farming wajib diwaspadai. Dalam dunia crypto, Yield farming sendiri sudah tidak asing di telinga banyak orang baik pengguna mata uang bitcoin ataupun lainnya.

Table of Contents

Apa itu Yield Farming?

Yield farming merupakan salah satu kebijakan yang dilakukan oleh pengguna untuk menyewakan aset terhadap protokol lain. Tentu tindakan ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan imbal balik berupa token Cryptocurrency.

Tahapan ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Semakin banyak aset yang disewakan maka berpengaruh besar terhadap keuntungan. Jadi pastikan untuk memiliki aset banyak untuk menempuh alternatif ini. 

Baca Juga: Apa itu Rupiah Digital? Ini Fungsi dan Cara Mendapatkannya

Yield Farming sangat populer di kalangan investor atau trader lantaran menjanjikan pengembalian dengan jumlah tinggi. Bahkan pengembalian tersebut mampu menyentuh ratusan juta per tahun. Hal ini tentu menjadi kesempatan bagi investor atau trader untuk meraup keuntungan dari sejumlah aset digital yang dimiliki. 

Ragam Dampak Perubahan Kebijakan Regulasi Terhadap Yield Farming

Popularitas Yield farming yang tinggi membuat beberapa regulasi atau peraturan nyali bermunculan. Yang saat ini mulai terasa yakni penerapan pajak. Berikut ini sejumlah dampak perubahan kebijakan regulasi terhadap Yield farming:

1. Hukum

Salah satu bentuk atau dampak regulasi yakni muncul kebijakan harus patuh terhadap hukum . Pengguna wajib mematuhi sejumlah kebijakan yang berlaku baik dari segi pengendali, persewaan, izin dan lain sebagainya. 

Lantas apa yang terjadi jika tidak bisa memenuhi peraturan hukum tersebut? Jika tidak mampu memenuhi peraturan atau kepatuhan hukum tentu Kamu bisa terkena saksi ataupun pembatasan aktivitas tertentu. 

2. Kewajiban Pajak

Regulator kerap kali mengeluarkan kebijakan terkait pemungutan sejumlah biaya salah satunya pajak. Kemunculan kewajiban pajak inilah yang menyebabkan keuntungan bersih Yield farming berkurang secara drastis baik jangka pendek ataupun panjang. 

Meskipun di Indonesia belum berlaku, namun beberapa negara sudah mulai merasakan dampak kebijakan ini. Negara mana yang mulai merasakan kebijakan ini? Salah satu negara yang mulai merasakan kebijakan ini yakni Yunani. 

3. Akses Dibatasi

Sejumlah kasus juga menyatakan bahwa regulator berhak melakukan pembatasan atau bahkan pemblokiran terhadap akses Yield farming. Hal ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor salah satunya praktik yang dinilai cukup beresiko tinggi. 

Tidak hanya praktik yang berisiko tinggi, pembatasan juga bisa dilakukan jika aktivitas dinilai bertentangan dengan regulasi berlaku. Hal ini bukan lagi menjadi rahasia umum di kalangan trader atau investor. 

4. Pemantauan

Regulator dapat menetapkan sejumlah aturan baru dan juga pemantauan untuk memperketat pengawasan. Apakah hal ini sejenis dengan OJK? Meskipun pengawasan yang dilakukan cukup ketat namun Yield farming punya sistem sendiri. 

Baca Juga: Tak Banyak yang Tau, Ini Aplikasi Penghasil Crypto yang Bisa dicoba!

Jadi bisa dipastikan bahwa regulasi sebenarnya memiliki 2 sisi. Kemunculan regulasi biasanya juga meningkatan pengawasan sehingga praktik Yield farming memberikan keuntungan cukup signifikan. 

Itulah sejumlah dampak perubahan kebijakan regulasi terhadap Yield farming hanh mulai banyak dirasakan pengguna. Upayakan memenuhi Baturan berlaku sehingga Yield farming dapat diterapkan. Uodate informasi seputar crypto dan bitcoin dengan baca artikel lain di website Kami. 

Baca Juga
Berbagi
Suka dengan artikel ini? Ajak temanmu membaca :D
Posting Komentar