Pakar Prediksi Pemerintah AS Bakal Jual Bitcoin, Ada Apa Sebenarnya?

Transaksi bitcoin
Transaksi bitcoin

CariUang - Beberapa peramal memprediksi bahwa US Marshal Service (USMS) bakal me jual semua Bitcoin miliknya dan melakukan penjualan di alamat yang baru saja dibuat. 

US Marshal Service (USMS) sebagai salah satu kepercayaan pemerintah dilakukan menempuh jalan pintas tersebut lantaran adanya pengaruh di bidang politik. Scott Johnsson selaku pengacara keuangan mengaku keyakinan USMS semakin menguat. 

Hal ini dibuktikan dengan maraknya aksi transfer Bitcoin yang dilakukan Amerika Serikat terhadap alamat lain. Padahal menurut catatan aset milik JSMS harus sepenuhnya terpisah. 

Tidak sampai disitu satmha, Johnsson beranggapan bahwa USMS bisa saja mengeluarkan pengumuman tentang penjualan tersebut jika momentum dirasa tepat. 

Dirinya juga semakin menyoroti dinamika politik yang seakan menggerakkan aktivitas penjualan tersebut agar selesai dengan cepat. Terlebih belum lama ini muncul tampilan Trump di Konferensi Bitcoin 2024 di Nashville.

“Ini akan menjadi kebijakan pemerintahan saya… untuk mempertahankan 100% dari semua Bitcoin yang saat ini dimiliki atau diperoleh oleh pemerintah AS di masa depan. Ini akan berfungsi sebagai inti dari cadangan bitcoin nasional strategis… [Bitcoin] ini telah dirampas dari Anda,” kata Trump.

Beberapa pihak pendukung kripto merasa optimis dengan keputusan tersebut. Namun tidak sedikit juga yang merasa khawatir terlebih dengan stabilitas nilai Bitcoin. Salah satu pihak yang merasa khawatir yakni Raoul Pal, mantan eksekutif Goldman Sachs.

“Memang, ini bisa menjadi hal positif bagi pasar kripto karena ada pembeli tambahan. Namun, ini juga terasa ganjil karena Bitcoin awalnya diciptakan untuk mencoba menggantikan kontrol pemerintah atas uang, dan sekarang Anda malah menjadikan pemerintah sebagai salah satu pembeli terbesar dari uang privat. Saya tidak suka itu… Jika pemerintah bisa memanipulasinya, mereka bisa melakukan dump ke pasar. Mereka bisa membeli lebih banyak, dan sebelum kita menyadarinya, mereka mulai menggunakannya selayaknya suku bunga pada uang biasa, dan itu bukan sesuatu yang kita inginkan,” tegas Pal.

Baca Juga
Berbagi
Suka dengan artikel ini? Ajak temanmu membaca :D
Posting Komentar