Banting Stir dari Marmer, Pria Ini Sukses Usai Usaha Kripik Buah dan Sayur

 

Keripik ubi ungu besutan Sukamdi
Keripik  ubi ungu dari brand Nadasuka
IG/ @Nadasuka_Keripik

CariUang - Usaha di bidang kuliner memang banyak memberikan kesuksesan bagi sejumlah orang. Tidak hanya kuliner berat, beberapa orang berhasil meraih kesuksesan usai bisnis makanan ringan. 

Hal ini sepertinya dirasakan oleh Sukamdi, salah satu warga Tulungagung yang sukses dengan usaha keripik sayur dan buah. Usaha tersebut diberi merk dagang berupa Nadasuka dan mulai operasionalnya pada tahun 2015. 

Baca Juga: 10 Jenis Usaha Kuliner yang Paling Laku Saat Ini

Dulunya, Sukamdi merupakan seorang pengrajin marmer. Seiring berjalannya waktu dirinya melihat potensi pisang yang cukup besar namun kebanyakan orang memilih menjual ke luar kota. Padahal pisang dalam bentuk olahan cenderung mempunyai nilai lebih tinggi. 

“Saya memilih bisnis olahan aneka keripik karena masa simpannya panjang, sehingga risikonya bisa diperkecil,” ujar Sukamdi dikutip dari YouTube PecahTelur, Senin (8/7).

Keripik usus
Keripik usus Nadasuka 
IG/ @Nadasuka_Keripik

Dulunya Sukamdi hanya menawarkan kripik buatannya ke warung-warung yang tak jauh dari rumahnya. Seiring berjalannya waktu dirinya mengaku kebanjiran orderan kripik tersebut. 

Baca Juga: Bisnis Rumah Makan Padang, Apa Saja yang Harus dipersiapkan?

Sejak saat itu dirinya mulai meningkatkan produksi dan juga memperluas jangkauan pemasaran. Bahkan dirinya juga mulai mengikuti sejumlah kegiatan kewirausahaan seperti bazar untuk menawarkan produk-produknya. 

“Akhirnya saya semakin melengkapi perizinan, mulai dari izin edar dan sertifikasi halal agar pemasaran bisa lebih leluasa. Kami juga menambah variasi produk dan saat ini kurang lebih ada 14 macam produk,” tuturnya

Menurutnya hal yang paling berpengaruh dalam produksi kripik yakni kualitas bahan baku. Pasalnya bahan baku akan mempengaruhi rasa sekaligus bentuk kripik yang diproduksi. 

Sedangkan kemasan produk bisa disesuaikan dengan target pemasaran. Tidak hanya sukses di pasar domestik, kripik buatan Sukamdi ini juga ada yang memasuki kelas ekonomi ekspor ke Hongkong. Setiap 1-2 bulan sekali dirinya mendapatkan pesanan dari negara tersebut. 

“Biasanya menjelang Hari Raya Idul Fitri, omzetnya bisa Rp15-Rp20 juta dalam sebulan,” ucapnya.

Lebih lanjut selain sukses dalam produksi kripik dirinya juga aktif membagikan tutorial pembuatan produk-produk dari brand Nadasuka di channel YouTube miliknya. 

Baca Juga
Berbagi
Suka dengan artikel ini? Ajak temanmu membaca :D
Posting Komentar