Tak Hanya di Indonesia, Perusahaan Jepang Bangkrut dalam Kurun Waktu Singkat

 

Negara Jepang
Negara Jepang 

CariUang - Jika di Indonesia banyak pabrik tekstil tutup akibat bangkrut rupanya hal tersebut juga terjadi di Jepang. Berpedoman pada data Perusahaan riset kredit, Tokyo Shoko Research, jumlah perusahaan di negeri sakura tersebut mengalami kebangkrutan. Bahkan kenaikan perusahaan bangkrut mencapai 42,9% dari tahun sebelumnya. 

Dilansir dari The Japan Times, Rabu (12/6/2024) sepanjang bulan mei terdapat sekitar 1.009 perusahaan di Jepang mengalami kebangkrutan. Angka tersebut tentu terjadi pertama kalinya usai tahun 2013. Pada tahun 2013 disebutkan bahwa terdapat perubahan gulung tikar sekitar 1.000 per bulan. 

Pada tahun tersebut diketahui kebangkrutan terjadi lantaran berakhirnya masa dukungan pendanaan. Hal ini juga memicu krisis di beberapa sektor bisnis. Beberapa perusahaan yang mengalami kebangkrutan rata-rata tidak bisa menghadapi kenaikan harga hingga kekurangan tenaga kerja terutama di bidang jasa. 

Data bersangkutan tentu melibatkan kewajiban ¥10 juta. Sedangkan imbas kenaikan harga menyebabkan kebangkrutan di bidang usaha meningkat sebanyak 47,4% sehingga menjadi 87 perusahaan. 

Kebangkrutan tersebut rata-rata terjadi di bidang manufaktur dan juga transportasi. Sementara perusahaan yang mengalami kebangkrutan usai memanfaatkan pinjaman tanpa bunga meningkat sebesar 15,5% sehingga menjadi 67 perusahaan. 

Kebangkrutan tertinggi terjadi pada sektor jasa yang mana terdapat sekitar 327 kasus. Beberapa operator restoran juga mengalami hal serupa usai kenaikan biaya tenaga kerja dan kekurangan sumber daya tersebut. 

Tokyo Shoko Research menjelaskan bahwa angka kebangkrutan tersebut bisa saja mengalami peningkatan. Hal ini lantaran semakin banyak perusahaan tak bisa menanggung biaya. 

Baca Juga
Berbagi
Suka dengan artikel ini? Ajak temanmu membaca :D
Posting Komentar