Properti di Indonesia Mulai Berkembang, Sektor Ini Bakal jadi Tumpuan
Rumah tapak |
CariUang - Pada tahun 2024 sektor properti di Indonesia mulai mengalami kenaikan. Kenaikan yang terjadi pada sektor tersebut menyentuh angka 6% dari tahun lalu. Salah satu hal yang terlihat dari peningkatan tersebut yakni naiknya penjualan properti di IKN ( Ibu Kota Nusantara').
Penjualan properti sebelumnya hanya mencapai 50 unit saja. Namun saat ini penjualan menyentuh angka 150 unit.
Hendra Hartono selaku CEO Leads Property menyebutkan bahwa data terbaru yang disajikan pada kuartal pertama (Q1) 2024 menyebutkan bahwa bentuk peningkatan 6% pada sektor Investasi tersebut mencapai Rp 29,4 triliun.
Sementara'penayangan peningkatan Investasi secara keseluruhan di Indonesia meningkat sebesar 22%. Angka tersebut diperoleh dari data Q1. Sementara Investasi nasional, sektor properti menyumbang sebanyak 7% dari Rp 401,5 triliun.
Sektor yang mempengaruhi peningkatan properti di Indonesia yakni rumah tapak, retail, logistik dan lain sebagainya. Sementara'penayangan sektor rumah tapak dan Indonesia sendiri mendominasi hunian. Jika dibandingkan dengan kondominiumim tentu penjualan rumah tapak jauh lebih besar.
"Sektor rumah tapak ini memang outperform (unggul) dibandingkan dengan kondominium. Kalau dilihat dari tiga ini (rumah tapak, retail, industri dan logistik) lebih cenderung ke low-rise, yang high-rose malah nggak terlalu perform," ujar CEO Leads Property, Hendra Hartono dilansir dari detikProperti Selasa (11/6/2024).
Tidak hanya itu saja Hendra juga mengungkapkan bahwa sektor retail seperti pusat perbelanjaan ataupun mall mengalami peningkatan dibandingkan saat covid 19. Berkat dorongan aktivitas data center dan otomotif, sektor industri dan logistik turut mengalami perkembangan.
"Mal tingkat hunian tinggi terbukti dengan kunjungan pengunjung yang lebih banyak daripada saat pandemi COVID. Untuk logistik didorong oleh data center dan juga otomotif."
Hingga kini wilayah se-jabodetabek menjadi daerah yang memiliki perkembangan proper paling signifikan. Hal ini lantaran kawasan tersebut menjadi titik lokasi pertumbuhan ekonominya di wilayah Indonesia.
Kendati Investasi di IKN mengalami peningkatan hal tersebut masih memberikan dampak terbatas secara keseluruhan. Hingga berita ini dimuat meskipun ibu kota berpindah, Jakarta diprediksi tetap menjadi pusat bisnis dan keuangan di Indonesia.