Pasca Pandemi, Bisnis Sepeda Mangkrak, Apa Penyebabnya?
Penjualan sepeda |
CariUang- Penjualan sepeda pada tahun 2023 menyentuk $4,1 juta atau naik 23% dari 2019. Namun hal tersebut tak berlangsung lama lantaran pada tahun 2020 turun sekitar 24%.
Sejumlah pengecer nasional seperti REI dan Scheels jauh lebih stabil dibandingkan dengan toko sepeda independen.
Hal ini tidak hanya toko independen bersaing dengan rantai nasional namun juga bersaing dengan berbagai produsen sepeda bermerk. Semakin banyak toko sepeda yang menjual langsung ke konsumen sehingga memotong biaya perantara.
Toko sepeda university Bicycles di Boulder, Colorado berjalan lebih baik dibandingkan lainnya.
Hal ini lantaran tempatnya cukup strategis di kota AS. Toko tersebut juga sudah berdiri sekitar 39 tahun dengan melibatkan staff sebanyak 30 orang. Pandemi membuat sejumlah orang heboh dan melakukan pembelian di tempat tersebut.
Baca Juga: Bisnis Minuman Bawa Lulusan SMK Raih Kesuksesan
Sayangnya penurunan terjadi dengan dahsyat lantaran stok langka dan penyewaan sepeda terhenti dikarenakan orang tidak ada yang bepergian.
“Maksud saya, kami menjual semuanya, dan kami tidak bisa mendapatkan barang baru. Sekarang, persediaan terlalu banyak dan harga-harga dipangkas. Ini sebetulnya waktu yang tepat untuk membeli sepeda. Tetapi margin keuntungan telah menyusut bagi para penjual. Jadi, toko-toko sepeda kecil benar-benar mengalami kesulitan.” ujar Emerson pemilik toko tersebut.
Bahkan dirinya menjelaskan bahwa toko tersebut telah mencapai titik jenuh lantaran semua orang yang ingin sepeda sudah mempunyai barang tersebut.
Baca Juga: Sepi Job, Mpok Atiek Banting Stir Terjun di Bisnis Kuliner
Kini toko tersebut fokus dengan menawarkan sejumlah aksesoris seperti baju, helm hingga kunci. Angka penjualan toko tersebut kini juga sudah mulai membaik.
University Bicycles turut memanfaaatkan sejumlah pergeseran pembelian oleh masyarakat. Hal ini beriringan dengan permintaan sepeda listrik dan sepeda khusus untuk anak-anak.