Pabrik Tekstil Banyak yang Tutup, Begini Kondisi Terkini Sritex
Pegawai Sritex IG/ @sritexindonesia |
CariUang - Direktur Keuangan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Weilly Salam buka-bukaan mengenai isu yang menjelaskan bahwa Sritex tengah diancam kebangkrutan. Weilly menjelaskan bahwa saat ini kondisi Sritex mengalami penurunan lantaran terdampak kondisi geopolitik dan banyaknya barang murah dari China.
"Kondisi geopolitik perang Rusia-Ukraina serta Israel-Palestina menyebabkan terjadinya gangguan supply chain dan penurunan ekspor karena terjadi pergeseran prioritas oleh masyarakat di Eropa maupun AS," kata dia melalui keterangan resmi di keterbukaan informasi BEI, seperti yang dilansir dari CNBC Kamis, (27/6).
Baca Juga: Digadang-gadang Lakukan PHK Massal, GoTo Akhirnya Blak-blakan
Sedangkan dari segi Over Suplay Tekstil dirinya menjelaskan bahwa saat ini sudah banyak dumping tekstil di negara-negara luaran Eropa punya aturan impor sedikit longgar.
Weilly menjelaskan bahwa saat ini kondisi geopolitik dan banjir produk China masih belum bisa teratasi sehingga berdampak pada sektor tekstil di RI.
Meskipun begitu perusahaan tetap beroperasi dengan mengandalkan kas internal. Tidak sampai disitu saja, Weilly juga menepis isu yang mengatakan bahwa perusahaan Sritex mengalami kebangkrutan.
" Tidak benar lantaran perseroan masih beroperasi dan tidak ada putusan pailit dari pengadilan," jawabnya.
Baca Juga: PHK Massal Bertebaran, Ini Biang Keroknya
Bertajuk pada pedoman tersebut Sritex telah menyiapkan sejumlah strategi mulai dari meningkatkan keahlian hingga mencari SDM yang telah berpengalaman. Hal ini dilakukan guna mengupayakan produk-produk berkelanjutan.
Sritex juga bakal memperkuat dan meningkat kinerja bagian keuangan dan mengkoordinasikan pemasaran yang fokus pada unit bisnis. Perusahaan Sritex juga bakal melakukan evaluasi terhadap perubahan mikro dan makro.
Informasi mengenai Sritex bangkrut ini mulanya beredar dari sejumlah sosial media hingga berita. Bahkan KSPN menjelaskan bahwa saat ini terdapat sekitar 13.800 ribu karyawan terkenal PHK di sektor tekstil.
Ristadi selaku presiden KSPN menjelaskan banyak sektor tekstil di Jawa Tengah yang terdampak. Salah satu perusahaan yang tercatat terdampak yakni Sritex padahal hingga berita ini dimuat pabrik tekstil terbesar tersebut masih beroperasi.
Kendati demikian orderan memang mengalami penurunan beberapa waktu belakangan.