Mangkrak Akibat Pandemi, Bisnis Kue Kering Berhasil Bangkit dengan Bantuan UMI

 

Ilustrasi kue kering
Ilustrasi kue kering

CariUang - Pandemi membuat berbagai usaha mengalami kerugian salah satunya yakni bisnis kue kering yang dimiliki oleh Neneng Kurniasih. Namun, usaha tersebut berhasil bangun dari masa keterpurukan usai mendapatkan pinjaman modal dari Holding Ultra Mukri (UMi). 

Neneng sendiri telah mulai berjualan pada tahun 2012 hingga dirinya bisa membuat usaha jualan baju dengan sistem kredit. 

"Awalnya saya memulai usaha berjualan kue kering pada 2012. Kue tersebut saya jual dengan sistem pre-order. Dari usaha jualan kue kering itu, terkumpul modal usaha baru, kemudian saya manfaatkan untuk berjualan baju secara kredit ke orang-orang. Namun, usaha saya sempat anjlok akibat pandemi COVID-19," jelas Neneng dalam seperti yang dilansir dari detikFinance, Rabu (26/6).

Akibat pandemi dirinya lama tak berjualan sehingga sempat minim modal untuk kembali memulai usaha. Saat itu dirinya diperkenalkan dengan program Mekaar yang disediakan oleh PT PNM. 

Program ini dijalankan sejak tahun 2015 yang ditujukan untuk pelaku UMKM.

Baca Juga: Kisah Unik dibalik Roti Gembong Gedhe, Benarkah Berkah Covid 19?

"Saya kemudian mencoba pinjam modal ke PNM Mekaar sekitar tahun 2021-2022. Saya dapat pinjaman sekitar Rp 6 juta. Modal tersebut saya manfaatkan untuk menjalankan usaha jualan baju, karena pikir saya saat itu makanan sudah banyak pesaingnya," ungkapnya.

"Namun, setelah usaha jualan baju itu membuahkan keuntungan, saya akhirnya juga memanfaatkan pinjaman tersebut sebagai modal untuk berjualan kue kering lagi," imbuh Neneng.

Neneng menjelaskan bahwa dirinya membuat jualan kue bernama ' Nastar Jadouek Emak Nye Ocitt'. Berkat usaha tersebut dirinya mendapatkan banyak pesanan. Tidak hanya kue kering, Neneng juga siap menerima pesanan dimsum lewat WA. 

Sedangkan usaha baju dirinya mengaku laris lantaran keuntungan yang diambil tidak terlalu tinggi. 

Biasanya dirinya mengambil baju dari pasar ataupun toko kemudian dijual dengan sistem kredit selama 1 bulan. 

Berkat pinjam modal PNM Mekaar dirinya mengaku bahwa usahanya meningkat.

"Setelah bergabung dengan PNM Mekaar, saya tak hanya mendapatkan pinjaman modal usaha, tetapi jadi kenal dengan anggota PNM Mekaar lainnya. Lewat kelompok atau komunitas seperti ini, saya jadi bisa memperluas pemasaran dan membuat pembeli saya jadi bertambah," tutur Neneng.

Baca Juga: Pasca Pandemi, Bisnis Sepeda Mangkrak, Apa Penyebabnya?

"Bahkan, banyak juga ibu-ibu anggota PNM Mekaar yang ikut memesan kue kering hingga baju ke saya. Dengan pendapatan yang semakin meningkat, kini saya bisa meraih omzet usaha di atas Rp 5 juta per bulannya," sambungnya.

Neneng merasa sangat bersyukur dengan keberadaan program tersebut sehingga usaha ya bisa berjalan dengan baik. Bahkan hal tersebut membuat ekonomi keluarganya stabil sehingga bisa menyekolahkan anak-anak tanpa adanya kendala dari segi biaya.

Baca Juga
Berbagi
Suka dengan artikel ini? Ajak temanmu membaca :D
Posting Komentar