Kreatif, Mahasiswa UMM Kembangkan Telur Puyuh Rendah Kolesterol
Ilustrasi telur puyuh rendah kolesterol |
CariUang - Kesadaran pola hidup sehat di kalangan masyarakat memang perlu ditingkatkan. Mengupayakan hal tersebut 4 Mahasiswa UMM mengembangkan telur puyuh minim kolestrol.
4 Mahasiswa tersebut yakni Delisa Rezi Meirawati, Agus Muhaimin, Nuranisa, dan Salsabilla Putri Priyandani. Ke empatnya berhasil lolos Pengembangan Mahasiswa Wirausaha (P2MW).
Ketua dari tim tersebut menjelaskan bahwa pilihan budidaya telur dilakukan lantaran pertumbuhan sangat cepat dan juga menawarkan sejumlah keunggulan.
“Kedua, telur puyuh dikenal memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Namun, tantangan utama adalah mengurangi kadar kolesterol dalam telur untuk menjadikannya lebih sehat,” ujarnya dilansir dari situs resmi UMM Jumat, (21/6).
Baca Juga: Berkat Binaan BRI, Peternak Ini Bantu Geliatkan Ekonomi Desa
Inoasi yang terdapat pada unit usaha ini yakni penggunaan tepung kunyit sebagai pakan puyuh. Pemilihan tepung kunyit ini tak lain dan tak bukan lantaran memiliki kandungan antioksidan tinggi dan juga mampu menurunkan kolesterol.
Tepung kunyit dibuat dari kunyit yang dihaluskan dan dicampur dengan pakan dengan perbandingan 50:50.
"Untuk memastikan hasilnya, kami membeli pullet burung puyuh yang berusia 3-4 minggu atau yang sudah siap bertelur. Kemudian, diberikan pakan yang dicampur dengan tepung kunyit pada hari ketujuh setelah pullet tersebut datang," sambungnya.
Baca Juga: Idul Adha jadi Berkah untuk Usaha Abon Sapi di Klaten, Kini Banjir Orderan
Keempat Mahasiswa tersebut juga turut melakukan pengujian di laboratorium. Dan hasil yang didapatkan hasil telur puyuh Mereka rendah kolesterol dibandingkan telur puyuh pasaran.
"Kami yakin bahwa peternak dan masyarakat dapat mengadopsi praktik yang sama dengan memberikan tepung kunyit pada pakan burung puyuh sejak usia lima minggu. Memang masih perlu penelitian lebih reinci dan detail lagi. Namun hasil pengamatan kami menunjukkan kolesterol rendah di telur puyuh ini," sambungnya.
Pengembang usaha tersebut dilakukan di desa Sidodadi Malang. Pemilihan lokasi ini dilakukan lantaran di tempat tersebut belum ada budidaya telur puyuh sehingga kedepannya bisa ditingkatkan lagi. Kelompok ini berharap kedepannya budidaya telur puyuh rendah kolesterol bisa berjalan signifikan.