Imbas PHK Massal, Usaha Kontrakan Mulai Berjatuhan

Ilustrasi usaha katering kantin yang terkena imbas PHK massal
Ilustrasi usaha katering kantin yang terkena imbas PHK massal
(Dok. Ist)


 CariUang - Sejumlah pabrik tekstil dan juga usaha garmen satu per satu mengalami PHK massal akibat gulung tikar. Tidak hanya dirasakan oleh eks karyawan, imbas PHK tersebut turut melibatkan sejumlah warga sekitar industri. 

Salah satu pabrik di Jawa Barat yang biasanya padat dengan aktivitas karyawan kini mulai sepi. Di area yang tak jauh dari pabrik hanya terdapat beberapa lapak bekas penjualan. 

Baca Juga: PHK Massal Bertebaran, Ini Biang Keroknya

Pemilik usaha kontrakan yang berlokasi di samping pabrik yakni Komarudin mengaku bahwa imbas PHK massal tersebut dirinya harus menjual beberapa unit kontrakan. 

"Saya dulu punya kontrakan 15 (pintu), sekarang hanya tersisa 11 (pintu) saja, empat nya lagi dijual setelah pabrik itu bangkrut. Sangat kerasa banget ya (dengan ditutupnya pabrik), karena nggak ada yang ngontrak, kan hasilnya dari kontrakan doang. Bukan sepi lagi pokoknya mah," kata Komarudin dilansir dari CNBC Selasa,(18/6/2024).

Tidak hanya dirasakan oleh Komarudin saja, Euis Nawari pemilik katering yang biasa jualan di kantin pabrik juga turut terkena imbas. Bahkan dirinya terpaksa harus menghentikan karyawan akibat pabrik yang terpaksa tutup tersebut. 

"Saya sekarang sama sekali nggak ada pemasukan. Dulu saya punya karyawan 4 orang, karena selain katering ada kantin buat menyediakan makan siangnya (para buruh pabrik), sekarang katering dan kantin sudah nggak ada, karyawannya juga sudah saya rumahkan semua," ujar Euis.

Tukang ojek yang biasa narik di area pabrik yakni Iskandar juga turut merasakan imbas dari PHK massal tersebut. Dirinya mengaku saat ini pendapatannya mengalami penurunan. 

Baca Juga: Digadang-gadang Lakukan PHK Massal, GoTo Akhirnya Blak-blakan

"Dampaknya terasa lah. (Setelah pabrik tutup) ekonominya kurang, kadang kita mesti cari kerja yang lain. Alhamdulillah kita punya teman yang ajak (jadi kuli) bongkaran. Kalau ngojek terus susah. Waktu ada pabrik kita setengah hari sudah bisa dapat Rp70.000, kalau sehari ya dihitung lumayanlah," ucap Iskandar.

Baca Juga
Berbagi
Suka dengan artikel ini? Ajak temanmu membaca :D
Posting Komentar