Digitalisasi China Meningkat Terus, Apa Alasannya?
Ilustrasi digitalisasi |
CariUang - Kementerian perdagangan China belum lama ini menjelaskan bahwa tingkat digitalisasi di Negara tersebut mengalami peningkatan pesat di tahun 2024. Menurutnya pengguna e-commerce mampu meningkatkan peran positif dan mendorong nilai Konsumsi.
Dengan begitu ekonomi dan perdagangan internasional di China mengalami peningkatan. Dalam catatan, 5 bulan terakhir ini permintaan retail di China mencapai 5,77 triliun yuan. Hal ini bisa dipastikan bahwa kenaikan yang terjadi mencapai 12,4%.
Platform e-commerce digadang-gadang menjadi salah satu alasan penjualan mengalami pertumbuhan drastis. Melalui kementerian tersebut China telah menandatangani kerja sama di bidang e-commerce dengan 2 negara tetangga. Dengan begitu mitra yang dimiliki China menjadi 32 negara.
Baca Juga: Bikin Orang Ketar-ketir, Ini Sosok Pendiri Aplikasi Temu
Dalam (Q1) 2024, e-commerce lintas batas naik sekitar 7,8% Di samping itu, bidang industri Siniar juga turut mengalami perkembangan pesat. Hal ini turut dirasakan oleh seorang podcaster terkemuka di China.
Dia adalah Yan Biwen seorang podcaster yang kerap menghabiskan waktunya untuk mendengarkan podcast dari rumah. Awalnya Yan memulai podcast berbahasa Inggris namun kini dirinya lebih suka bahasa Mandarin.
"Siniar menemani saya saat beraktivitas. Ketika saya mendengarkan siniar opini, kemampuan berpikir saya juga meningkat," kata Yan, seorang pekerja kantoran berusia 26 tahun di Provinsi Zhejiang, China.
Siniar sendiri merupakan platform yang berguna untuk menyampaikan informasi penting. Pemilik platform ini merupakan mahasiswa doktor yang memiliki minat dan mampu menargetkan orang-orang agar tertarik dengan kecerdasan buatan.
Terlepa dari kedua hal tersebut, perusahaan China telah mendominasi sponsor turnamen sepak bola Piala Eropa 2024 di Jerman. Bahkan perusahaan tersebut telah mendominasi sepertiga turnamen.
Hal ini menandakan bahwa perekonomian di negara tersebut tengah mengalami kenaikan. Bahkan China digadang-gadang sebagai penyumbang sponsor terbesar di turnamen tersebut.
Baca Juga: E-commerce dituding jadi Pemicu Merebaknya Impor Produk Luar Negeri, Benarkah seperti Itu?
Perusahaan yang turut menjadi sponsor dalam turnamen tersebut beberapa diantaranya Ant Group, Hisense, AliExpress, Vivo, dan lainnya. Bahkan benner yang mencantumkan perusahaan China mulai terpasang baik di dalam atupun luar area turnamen.
Hong Yong, peneliti di Akademi Perdagangan Internasional dan Kerjasama Ekonomi China menjelaskan bahwa sponsor dari China menjadi bukti bahwa negara tersebut ingin mendunia dengan memanfaatkan event-event besar.