Digadang-gadang Gagal, Jokowi Gencar Cari Investor Buat Food Estate

 

Ilustrasi kebun singkong
Ilustrasi kebun singkong

CariUang - Food Estate atau program lumbung pangan di Kalimantan Tengah kini kembali menjadi sorotan usai pemilu dilakukan. Bahkan program ini turut mendapatkan sorotan khusus dari Presiden RI Joko Widodo. 

Setelah digadang-gadang Gagal, Jokowi menjelaskan bahwa kedepannya tidak inggin menggunakan APBN untuk mengembangkan lumbung pangan tersebut. Dirinya menjelaskan bahwa kedepannya ingin melibatkan sejumlah investor guna mengembangkan food estate. 

Proyek Food Estate sendiri telah berkembang di daerah Kalimantan Tengah salah satunya dikembangkan oleh Kementerian Pertanahan. 

Informasi ini muncul usai Jokowi mendapati pertanyaan terkait niatnya mengunjungi Food Estate di Kalimantan Tengah. Jokowi menjelaskan bahwa dirinya belum melakukan kunjungan. Hal ini lantaran Jokowi mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mencari investor untuk mengembangkan proyek tersebut. 

"Belum (ada rencana ke food estate). Masih mencari investor," kata Jokowi usai meresmikan renovasi sarana prasarana pendidikan di IAIN Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dilansir dari detikFinance (30/6/2024)

Menurutnya saat ini pengembang food estate harus mengandalkan investor bukan lagi berpacu tangan pada APBN. 

"Investor. yang kita dorong sekarang ini adalah investasi, bukan dari APBN," sebut Jokowi.

Seperti yang diketahui, proyek ini dijalankan oleh Jokowi pada tahun 2020 dengan membangun lumbung padi di Kalimantan Tengah. Proyek ini turut melibatkan sejumlah menteri dalam kabinet Jokowi seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Pertahanan, Kementerian PUPR, dan BUMN.

Pada tahun tersebut Kementrian Pertahanan yakni Prabowo Subianto mendapatkan jatah untuk mengelola komoditas seperti singkong. Sementara kementrian lainnya mengelola komoditas seperti padi. Rencana yang telah dibuat lahan tersebut digarap pada tahun 2021 dengan melibatkan lahan 30 Hektare. Diharapkan pada tahun depan rampung dan mempunyai perkembangan mencapai 1,4 juta Hektare. 

Baca Juga: Baru Berdiri, Pemerintah Sebut UEA dan Cina Siap Investasi di IKN

Beberapa tahun lalu Prabowo juga menjelaskan bahwa singkong mempunyai nilai cukup penting salah satunya sebagai bahan baku pembuatan tepung. 

"Itu tepung yang bisa menjadi bahan utama daripada kebutuhan pangan kita, yaitu bahan pangan untuk roti untuk juga nasi dari singkong dan juga mie," terangnya, dikutip dari pemberitaan 24 September 2020.

Sementara kementerian pertanian yakni Andi Amran Sulaiman pada tahun lalu menjelaskan bahwa food estate sudah berhasil melakukan penanaman dan panen.

Ilustrasi kebun jagung
Ilustrasi kebun jagung 

Namun hal tersebut terjadi pada komoditas jagung. Amran juga menjelaskan bahwa dalam  kurun waktu 3 bulan proyek tersebut akan rampung. 

"Singkat cerita, sudah tumbuh. Kami Kamis ke Kalimantan Tengah, itu jagung sudah tumbuh dan subur. Kami coba, berhasil 3 bulan, insyallah itu beres," ujarnya dia dalam konferensi pers di Rumah Dinas Panglima TNI, Senin (4/12/2023).

Baca Juga: Mantan Pilot Sukses Usai Banting Stir Bisnis Teh, Ini Kisah Hebatnya

Bahkan dirinya cukup yakni bahwa berkat kolaborasi maka pengembangan food estate pada komoditas jagung bisa meningkat. 

"Food estate ini untuk masa depan anak cucu kita, untuk generasi kita ke depan. Ini adalah kontribusi kita dalam memberi pangan masyarakat dunia. Ini mimpi besar kita, mimpi besar Bapak Presiden, juga mimpi besar Kemenhan. Saya optimis karena semua on progres, saya optimis segera bisa ditangani," kata Amran dalam keterangan tertulis tahun lalu seperti yang dilansir dari detikFinance, (30/6). 

Baca Juga
Berbagi
Suka dengan artikel ini? Ajak temanmu membaca :D
Posting Komentar